Baitul Ma'mur's blog

Menapaki Hidup Sejahtera Dunia Akhirat.

Archive for the ‘Renungan’ Category

RAMADHAN, BULAN KEMENANGAN

Posted by masjidbaitulmamur pada 22 Juli 2010

Puasa memiliki ikatan yang sangat kuat dengan jihad. Puasa memberikan persiapan yang mantap untuknya. Puasa senantiasa menemaninya dalam perjalanan kehidupan yang terus-menerus sampai Allah mewariskan bumi dan seisinya. Dengan demikian, puasa akan senantiasa tetap ada sampai hari Kiamat sebagai fase persiapan untuk jihad. Jihad itu sendiri akan senantiasa tetap ada sampai hari Kiamat sebagai fase amaliah bagi puasa.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Renungan | Dengan kaitkata: | 1 Comment »

Hidup Ini Indah

Posted by masjidbaitulmamur pada 28 Juni 2010

Tolok ukur ketenangan dalam hidup ini tidak harus disebabkanoleh materi dan harta yang melimpah, karena tidak sedikit orang-orang yang yang stress karena kekayaannya. Juga sangat banyak orang yang stress bahkan bunuh diri karena tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak sedikit orang yang melakukan tindak kejahatan baik orang kaya maupun orang miskin dan terpaksa menjadi penghuni LP.

Yang tergolong di atas merupakan contoh orang-orang yang tidak bisa menikmati keindahan dalam hidup ini. Padahal apabila kita bisa mengendalikan diri, bisa membagi dan mengatur waktu.. bukan kita yang diatur waktu, niscaya semua orang baik kaya, sedang, miskin pasti akan merasakan indahnya kehidupan.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Renungan | Dengan kaitkata: | Komentar Dinonaktifkan pada Hidup Ini Indah

Hindari meminta-minta.

Posted by masjidbaitulmamur pada 20 Juni 2010

Di akui atau tidak, budaya meminta-minta memang tengah menjangkiti sebagian dari kita. Predikat sebagai warga miskin sepertinya suatu kebanggaan yang diperebutkan, karena akan mendapat bantuan. Tidak sedikit orang akan mencak-mencak ketika dirinya tidak terdaftar sebagai gakin sebagai syarat untuk mendapatkan BLT, atau lain sebagainya.

Maka tidak mengherankan, ketika kita bepergian, terdapat di sana-sini pengamen, pengemis berseliweran. Belum selesai yang satu, sudah antri yang lain. Bahkan, di salah satu daerah di bumi pertiwi ini, terdapat satu desa yang menjadikan mengemis ataupun mengamen sebagai profesi hidup. Padahal, kalau kita perhatikan fisik dan anggota tubuh mereka, terlihat masih kekar dan sehat, yang bisa dimanfaatkan untuk mengais rezeki dengan cara yang jauh lebih mulia, daripada meminta-minta. Dan yang membuat hati lebih sesak lagi, tidak semua mereka dalam keadaan futur sehingga mereka harus meminta-minta. Hal ini belum termasuk tingkah laku para pejabat yang tak jarang juga ’berteriak-teriak’ untuk menuntut kenaikkan gaji, perlengkapan fasilitas, dan seterusnya.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Renungan | Komentar Dinonaktifkan pada Hindari meminta-minta.

Mengapa Nabi SAW Menangis?

Posted by masjidbaitulmamur pada 8 Juni 2010

Pernah terdengar seseorang berkata: “aku bukan tipe orang cengeng, aku adalah orang eksak, aku orang rasional bukan orang emosional, karena itu aku nggak biasa menangis, biarpun orang lain banyak yang menangis akibat tersentuh oleh nasihat dan terbawa oleh kondisi, namun aku tetap tidak menangis.”

Wahai saudaraku yang tidak menangisi kesalahan, tidakkah anda menangis ketika dilahirkan dahulu?, tidakkan anda menangis ketika ingin air susu ibu diwaktu kecil?, tidakkah anda menangis sewaktu kecil ketika belum mendapat apa yang diinginankan?.

Dulu anda mudah menangis ketika masih bersih dari dosa dan belum dituntut untuk bertaubat. sejak kapan anda berhenti menangis? dan kapan sebenarnya menangis itu lebih berguna dan lebih diperlukan?
Baca entri selengkapnya »

Posted in Renungan | Dengan kaitkata: | Komentar Dinonaktifkan pada Mengapa Nabi SAW Menangis?

Keberkahan di Waktu Pagi

Posted by masjidbaitulmamur pada 7 Juni 2010

Di suatu masjid seperti biasa selepas shalat shubuh, seorang pemuda duduk di masjid sambil menunggu matahari terbit. Dia bukan hanya sekedar duduk santai ketika itu, tetapi dia membuka beberapa lembaran Al Qur’an yang telah dihafalnya dan dia mengulang-ulang untuk menguatkan dalam hatinya. Setelah itu, dia tidak lupa berdzikir dengan bacaan dzikir yang telah dituntunkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika pagi. Namun, ada suatu kondisi yang berkebalikan. Di belakang dia terdapat seorang pemuda juga yang sebaya dengannya. Ketika sehabis shalat shubuh dan membaca dzikir setelah shalat, pemuda yang kedua ini malah mengambil tempat di belakang. Sambil bersandar di dinding dan akhirnya perlahan-lahan kepalanya tertunduk kemudian tertidur pulas hingga matahari terbit.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Renungan | Dengan kaitkata: | Komentar Dinonaktifkan pada Keberkahan di Waktu Pagi